Pagi ini rasanya begitu dingin karena hujan tadi malam, inginnya terus berselimut ketika azan subuh berkumandang, apalagi semalam tugas yg menumpuk itu telah membuat mata ini baru bisa tertidur pukul 2 dini hari tadi. Tapi niatan untuk tidur kembalipun hrs sirna karena aku harus segera merapikan diri, bersiap untuk menjalani segala aktifitas hari ini. Dengan wajah agak tersungut karena kesal akan ngantuk, aku membayangkan nanti di mobil jemputan kantor aku akan tertidur dgn lelapnya, aaaah asyiknya.
Seperti hari-hari biasa, di pengkolan aku menunggu mobil yg kunanti-nanti,hujan pun begitu derasnya, seat mobil yg empuk sdh trs membayangiku. Namun, setengah jam menunggu, yg dtg adalah sms berikut ini : “Maaf mbak El, jemputan kita terjebak banjir, akan lama skali sampai di tempat mbak”. Aaaagh, sial skali hari ini, aku ngantuk tp sepertinya tak bisa tidur lagi. Uuugh, makin bersungut wajahku, makin kesal hatiku, tp akhirnya cukup terobati dgn datangnya bis umum yg trayeknya lewat kantorku.
Segera aku msk ke dlm bis itu, waaah senangnya bs dapat seat walaupun dipinggir, minimal aku bs duduk dan tidur selama perjalanan. Alunan musik dari pengamen yg ada di depan itu menurutku bagus dan perlu diapresiasi. Kusiapkan uang receh se-ribu-an di tangan kiriku, sementara aku tak punya uang receh yg cukup , aku pakai 50ribu-an untuk ongkos, kugenggam uang 50ribu-an tersebut di tangan kanan, dan aku mulai tertidur. Aku terbangun tiba-tiba saat terdengar bunyi uang logam yg dihentakkan. Ohh,ternyata pengamen itu, dgn agak gelagapan aku lgsg ksh uang yg ada di tangan kananku, spontan krn aku bgtu mengantuk,dan aku kembali tertidur, tak lama kemudian aku terbangun lagi karena colekan dr kondektur : “Mbak, ongkos Mbak” lagi-lagi dgn gelagapan aku lgsg melihat tanganku, “Astagfirullah” aku sontak kaget, dan kondektur itu bertanya : “Kenapa Mbak?” Kujawab dgn sdikit panik : “Uang saya 50ribu kmn ya?” lalu seorang ibu yg duduk disebelahku berbicara : “Mbak, td mbak kasih ke pengamen, td mbak spontan siih,lupa ya itu 50ribu-an?” . Whatsss?? aku kaget bkn main dan segera kurogoh kantong tasku dalam-dalam, “alhamdulillah,masih ada receh nih bang, tp kurang seribu”. Dengan muka memelas kukatakan hal itu, kondektur itu pun membolehkan “ Ya sudah mbak, gak apa-apa deh” . Aku malah tak jd tidur pdhl perjalanan msh panjang, yg ada dalam pikiranku, sial sekali aku hr ini, kenapa Tuhan memberikan keburukan hari ini, padahal semalam aku berbuat kebaikan, sdh berjuang membuat presentasi untuk kantor smp pagi, knp malah dibalas dgn kesialan. Aku marah dgn Allah hari ini. Tak adil rasanya.Huuuh!
Sampai juga aku dikantor, baru didepan gerbang, ada pengurus koperasi menyapaku : “ Mbak, kemarin uang SHU (Sisa hasil Usaha) nya direvisi Mbak, ada tambahan, ini saya yg bawa” . Ah, mataku berbinar mendengarnya, ini rezeki yg tidak aku duga. Dengan semangatnya aku menjawab : “Waaah,alhamdulillah Bu, nambah berapa?” . “Lima ratus ribu Mbak.” Sambil mengeluarkan amplop yg berisi uang tentunya. “Aku terima ya Bu, trimakasih banyak”. Aku lgsg teringat akan hal yg terjadi pg tadi, aku hanya kehilangan sepersepuluh dr yg kuterima ini,aku marah dgn-Nya kerena menurutku Dia tak adil. Tapi lihatlah,apakah aku pernah mengira kalau akan dapat gantinya sebesar ini ?Sepuluh kali lipat! Aku merenung menuju ruanganku, malu dgn diri yg begitu perhitungan terhadapNya dan berkata dlm hati : “Ya Allah, Aku mohon ampun ya Allah, hanya Engkau yg paling tahu yg terbaik untukku, aku bersyukur akan nikmatMu”.
Hikmah :
1. Kita harus teliti dan tidak ceroboh .
2. Derita,kegagalan,kecerobohan,kesalahan dan semacamnya hanyalah setitik pelajaran dariNya yg semestinya direnungi,bukan untuk memaki dan menyalahkanNya, karena nikmat yang diberikanNya jauh lebih besar.
3. Bersyukurlah atas apa yang kita terima dan selalu berpikir positif terhadap kehendakNya, karena hanya Dia yang paling tahu yang terbaik untuk kita.
Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan Cermin Berhikmah di BlogCamp